TITRASI KADAR ASAM ASETIL SALISILAT DALAM OBAT ASPIRIN MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA
TITRASI
KADAR ASAM ASETIL SALISILAT DALAM OBAT ASPIRIN MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA
Dixen Lee (13)
Erlis Leony (14)
Evangelista Ervandy (15)
XI IPA 2
SMA Xaverius 1 Jambi
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya maka laporan penelitian tentang
Titrasi Kadar Asam Asetil Salisilat Dalam Obat Aspirin Melalui Metode Titrasi
Asam Basa ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Laporan penelitian ini telah kami
susun secara objektif dan maksimal serta mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sebagai peneliti sekaligus penulis
dari laporan ini memohon maaf apabila terdapat berbagai kekurangan maupun
kesalahan dalam penyusunan laporan ini
dan dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan penelitian ini.
Akhir kata kami berharap semoga
laporan penelitian tentang Titrasi Kadar Asam Asetil Salisilat Dalam Obat
Aspirin Melalui Metode Titrasi Asam Basa dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Jambi, 20 April 2016
Tujuan Penelitian
Menentukan kadar asam asetil
salisilat dalam tablet aspirin dengan metode titrasi asam basa serta
membandingkan dengan kadar obat pada merek dagang.
Manfaat Penelitian
Melalui praktikum ini diperoleh kadar
asam asetil salisilat dalam tablet aspirin dengan metode titrasi asam basa
serta membandingkan dengan kadar obat pada merek dagang.
Teori Singkat
Aspirin atau asam asetilsalisilat ( asetosal C7H6O3 ) adalah sejenis obat turunan
dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik ( penahan rasa sakit atau nyeri minor ) , antipiretik ( terhadap demam ), dan anti-inflamasi ( peradangan ). Aspirin juga memiliki
efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah
dalam tempo lama untuk mencegah serangan
jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika
terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia.
Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat diprakarsai oleh Hippocrates yang menggunakan ekstrak tumbuhan willow untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh perusahaan Bayer menjadi senyawa asam asetilsalisilat
yang dikenal saat ini.
Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet. Sebelumnya, obat
diperdagangkan dalam bentuk bubuk (puyer).
Alat dan Bahan
- Tablet aspirin 1 bungkus
- Air mineral ( 600 ml )
- Tissue
- Label
- Lap
- Gelas plastic ( 5 buah )
- Sendok 3 buah
- Lumpang Porselin
- Timbangan digital
- Erlenmeyer 250 ml
- Gelas ukur
- Etanol 95%
- Hot plate
- 1-2 tetes indikator PP
- Larutan NaOH
- Pipet tetes
Metode Praktikum
1. Foto tablet aspirin ( merek apa saja ) catat kadar yang tertera pada kemasan
2. Ambil
1 butir tablet aspirin dan timbang dengan timbangan digital
3. Gerus lah tablet yang akan dianalisa
dengan lumpang porselin sampai halus
4. Setelah
digerus, dengan hati hati dan teliti , masukkan hasil gerusan tadi ke Erlenmeyer
250ml
5. Bilas
lumpang dengan 25 ml alcohol dan masukkan ke dalam Erlenmeyer beserta tablet
yangsudah digerus tadi.
6. Kocok
Erlenmeyer melawan arah jarum jam selama 5 menit dan panaskan sampai tablet
larut
7. Tambahkan
5 ml air , aduk merata
8. Ambil 5 ml larutan , lalu masukkan ke
dalam Erlenmeyer, tambahkan 1 – 2 tetes PP
9. Titrasi dengan larutan NaOH 0.1025 M
hingga berwarna pink muda ( warna konstan, tidak berubah )
Source : Dixen Lee
Hasil Praktikum
Perhitungan
Diskusi dan Pembahasan
Aspirin dalam bentuk tablet merupakan suatu hal yang baru ada
saat ini. Dalam aspirin ini terkandung asam asetil salisilat (C7H6O3) yang biasa digunakan
sebagai penahan rasa sakit dan nyeri. Berdasarkan praktikum yang kami lakukan,
tampak bahwa dalam tablet aspirin ini tidak sepenuhnya mengandung 100% asam
asetil salisilat, melihat bahwa aspirin yang kami teliti dalam bentuk tablet,
maka tidaklah mungkin 100% mengandung asam asetil salisilat melainkan bercampur
dengan filling agent sehingga bentuk tablet dapat terjaga. Berikut beberapa zat
kimia yang sering digunakan dalam pembentukan tablet obat : {saccharum Lactis,
Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas ( untuk memperbesar
volume tablet )}, { mucilage Gummi Arabici 10-20 % (panas), Solution
Methylcelloeum 5 % ( zat pengikat agar tablet tak retak ) }, { Amylum
Manihot kering, Gelatinum, Agar- agar, Natrium Alginat ( zat penghancur agar tablet larut dalam perut
) } , { Talcum 5 %, Magnesii Streras, Acidum Strearicum ( zat pelicin
agar tablet tidak lengket dengan kemasan ) }.
Kesimpulan
Melalui uji titrasi asam basa
menggunakan NaOH 0,1025 M , diperoleh kadar asam asetis salisilat dalam tablet
aspirin sejumlah 0.134691826 gr per tablet dari 0.14 gram berat tablet
itu sendiri ( 96.2% ), sedangkan tertera pada tablet aspirin mengandung 100 mg
asam asetil salisilat atau (71.4285% ). Dari hasil praktikum didapat % hasil = 1.34%
Saran
1. Dalam
penakaran, hendaknya dilakukan dengan teliti agar hasil yang diperoleh akurat
2. Pelarutan
aspirin sebaiknya dilakukan dengan benar, pelarutan dilakukan sampai aspirin
benar – benar terlarut sepenuhnya
3. Saat
melakukan titrasi dengan NaOH, larutan harus terus diaduk setiap tetesnya
hingga warna yang berubah konstan
4. Hendaknya
praktikum dilakukan dengan sikap teliti, sadar, sabar, dan cermat agar hasil
yang nantinya diperoleh akurat
5. Saat
menentukan titik ekuivalen, perhatikan perubahan warna yang terjadi pada setiap
tetesan titrasi NaOH, lihatlah sampai perubahan warna pada larutan konstan (
merah muda ).
Penutup
Demikianlah laporan hasil praktikum
dari kami. Kami selaku para peneliti menghaturkan terimakasih banyak kepada
teman – teman kami yang membantu jalannya proses praktikum ini, dan juga
bimbingan yang luar biasa dari ibu Elizabeth
Tjahjahdarmawan selaku guru bidang studi. Mengingat adanya peribahasa “
Tiada gading yang tak retak ” , kami selaku para peneliti meminta maaf sebesar
besarnya apabila ada kata – kata yang kurang berkenan, dan angka angka yang
masi belum tepat. Maka dari itu kami berharap kritik dan saranya agar laporan
kami dapat lebih baik lagi, sekian terimakasih.
Daftar Pustaka
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016.
Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Baker, R.W et al. 2008. Chemistry
1 Laboratory Handbook. Sydney : School of Chemistry
Kontributor
Guru
Pembimbing
Elizabeth
Tjahjadarmawan , S.Si.,M.Pd.
Admin
Dixen Lee
Writer
Erlis
Leony(Kata pengantar, metode, alat dan bahan)&
Evangelista Ervandy(Kata pengantar, alat dan bahan,tujuan, manfaat,tabel hasil)
Evangelista Ervandy(Kata pengantar, alat dan bahan,tujuan, manfaat,tabel hasil)
Source
editor&Analizer
Dixen Lee(Teori singkat, hasil praktikum, perhitungan,penutup,saran,kesimpulan,daftarpustaka)
Photographer
Evangelista Ervandy
Photographer
Evangelista Ervandy